FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAKANAN BAGI BALITA


Faktor-faktornya dipengaruhi oleh:
  1. Umur
  2. Berat badan
  3. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan)
  4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
  5. Kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidaksukaan, akseptabilitas terhadap jenis makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang dilberikan
  6. Jenis dan jumlah makanan yang diberikan
  7. Kapan saan yang tepat pemberian makanan
Faktor makanan balita juga disebabkan oleh gangguan atau kelainan nafsu makan:
1. Anoreksian
Anoreksian adalah keadaan nafsu makan atau sama sekali tidak ada. Merupakan keluhan yang sering dikemukakanoleh banyak orang tua mengenai anaknya.
Anoreksia disebabkan oleh berbagai factor, berupa penyakit organis, psikologis atau pengaturan makanan yang kurang baik. Keluhan anoreksia tanpa penyakit organis yang nyata lebih sering ditemukan pada tunggal, anak yang umurnya banyak berbeda dengan kakaknya dan pada anak yang orang tuanya telah berusia lanjut. Anoreksia yang menyertai penyakit organis akan menghilangkan bila anak telah sembuh dari penyakit primernya.
Berbagai penyakit infeksi baik yang mendadak maupun yang menahun, kelainan bawaan misalnya pada jantung dan saluran pencernaan serta mungkin pula karena defisiensi gizi sendiri, misalnya defisiensi besi sering kali menjadi penyebab anoreksia pada anak. Gangguan psikologis terdapat anak keluarga yang sedang mengalami kesulitan rumah tangga, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama dengan orang tua, dipaksa makan-makanan yang tidak disukai. Anoreksia perlu segera mendapat perhatian karena mungkin merupakan segala sesuatu penyakit yang harus segera diobati. Anoreksi mungkin hanya bersifat sementara, sebagai variasi normal dalam nafsu makan sehari-hari. Anoreksia munkin bersifat sesungguhnya, yaitu bila anak sebenarnya masih menyukai jenis makanan yang lain. Kadang-kadang terdapat anak yang hanya menyukai jenis makanan tertentu dan tudak bernafsu untuk mencoba makanan baru, lebih-lebih pola makanan yang baru tersebut berbeda banyak dalam hal warna, bentuk, konsistensi dibandingkan dengan makanan yang disukainya.
Pengobatan terhadap anoreksia terdiri dari:
    1. Memperbaiki faktor pnyebabnya, baik karena gangguan organis maupun psikolosis.
    2. Memperbaiki defisiensi gizi yang telah terjadi dengan pengaturan makanan yang sesuai dan pemberian preparat vitamin.
    3. Obat-obat perangsang nafsu makan misalnya Cyproheptadine, Pizotifen dan sebagainya hanya diberikan bila perlu dan jelas tidak ditemukan penyebab yang nyata dari anoreksia tersebut.
2. Pika
Pika ialah nafsu makan yang aneh, yaitu penderita menunjukkan nafsu makan terhadap berbagai atau salah satu obyek yang bukan tergolong maka, misalnya tanah, pasir, rumput, bulu, selimut wol, pecahan kaca, kotoran hewan, cat keing, dingding tembok dan sebagainya. Terdapat golongan anak dibawah umur 3 tahun, biasanya diatas 1 tahun, sebab bayi yang sedang belajar merangkak dan anak sapihan wajar bila suak memasukan benda-benda yang dipegangnya kedalam mulutnya.
Keadaan tersebut merupakan gejqala normal, sebagai suatu tahap perkembangan oral dalam usaha memperoleh pengalaman keputusan dan mengadakan eksporasi dunia luar dengan jalan menggunakan mulutnya. Pada penderita pika, tingkah laku demikian sering disertai kesukaan untuk bermain dengan benda-beda kotor termasuk eksterna. Pika mungkin terdapat penderita yang menderita defisiensi gizi, mungkin pula pada penderita retardasi mental. Tetapi pika terdiri pengawasan yang ketat agar penderita tidak memakan benda-benda yang mungkin berbahaya untuk kesehatannay, misalnya mengakibatkan keracunan dan infeksi. Selain itu kepada penderita diberikan obyek yang tidak berbahaya, yang dapat digunakan untuk menggigit, mengunyah dan dipermainkan dengan mulutnya. Bila terdapat defisiensi izi, hendaknya diberikan terapi yang sesuai.
3. Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai sebab, baik kelainan usus maupun diluar usus, tetapi mungkin pula karena makanan yang kurang cocok komposisinya. Diare juga lebih sering ditemukan pada bayi dan balita yang minum susu botol karena kontaminasi.
4.Kolik
Kolik ialah suatu kumpulan gejala, terutama berupa serangan paroksiamal dari perasaan nyeri perut yang dapat disertai dengan wajah kemerahan atau kebiruan. Kelaiana ini dapat terjadi pada masa bayai muda, biasanya dibawah 3 bulan. Penyebabnya mungkin terlalu banyak mengandung karbohidrat, gangguan emosi an lain-lain.
Dengn memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut diatas, umumnya tidak akan terjadi banyak kekeliruan dalam mengatur makanan untuk seorang bayi maupun anak balita.